Higher Order Thinking Skills atau HOTS jika dengan bahasa Indonesia mungkin bisa kita dikatakan "kemampuan/keterampilan berpikir tingkat tinggi".
Pembelajaran pada kurikulum yang diberikan kepada anak-anak sebaiknya dapat memotivasi peserta didik untuk berfikir kritis, logis, dan sistematis sesuai dengan karakteristik matematika, serta memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi , Higher Order Thinking Skills atau HOTS.
Higher-order thinking skills termasuk menunjukkan pemahaman akan informasi dan bernalar bukan sekedar mengingat kembali/recall informasi. Higher order thinking tidak berarti soal yang lebih sulit daripada soal recall.
Ada beberapa cara yang dapat dijadikan pedoman oleh para penulis soal untuk menulis butir soal yang menuntut berpikir tingkat tinggi, yakni materi yang akan ditanyakan diukur dengan perilaku sesuai dengan ranah kognitif Bloom pada level analisis, evaluasi dan mengkreasi, setiap pertanyaan diberikan dasar pertanyaan (stimulus) dan soal mengukur kemampuan berpikir kritis.
Pengajaran keterampilan berfikir dilandasi dua filosofi. Pertama harus ada materi atau pelajaran khusus tentang berfikir. Kedua, mengintegrasikan kegiatan berfikir ke dalam setiap pembelajaran. Dengan demikian, keterampilan berfikir terutama berfikir tingkat tinggi harus dikembangkan dan menjadi bagian dari pelajaran sehari-hari.
Dengan pendekatan ini, keterampilan berfikir dapat dikembangkan dengan cara membantu siswa menjadi problem solver yang lebih baik. Untuk itu, guru harus menyediakan masalah (soal) yang memungkinkan siswa menggunakan keterampilan berfikir tingkat tingginya.
Demikian yang dapat Blog Guru Madrasah bagikan kepada rekan guru semua, semoga hal ini bisa bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di madrasah bapak ibu guru sekalian.
Pembelajaran pada kurikulum yang diberikan kepada anak-anak sebaiknya dapat memotivasi peserta didik untuk berfikir kritis, logis, dan sistematis sesuai dengan karakteristik matematika, serta memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi , Higher Order Thinking Skills atau HOTS.
Higher-order thinking skills termasuk menunjukkan pemahaman akan informasi dan bernalar bukan sekedar mengingat kembali/recall informasi. Higher order thinking tidak berarti soal yang lebih sulit daripada soal recall.
Ada beberapa cara yang dapat dijadikan pedoman oleh para penulis soal untuk menulis butir soal yang menuntut berpikir tingkat tinggi, yakni materi yang akan ditanyakan diukur dengan perilaku sesuai dengan ranah kognitif Bloom pada level analisis, evaluasi dan mengkreasi, setiap pertanyaan diberikan dasar pertanyaan (stimulus) dan soal mengukur kemampuan berpikir kritis.
Pengajaran keterampilan berfikir dilandasi dua filosofi. Pertama harus ada materi atau pelajaran khusus tentang berfikir. Kedua, mengintegrasikan kegiatan berfikir ke dalam setiap pembelajaran. Dengan demikian, keterampilan berfikir terutama berfikir tingkat tinggi harus dikembangkan dan menjadi bagian dari pelajaran sehari-hari.
Dengan pendekatan ini, keterampilan berfikir dapat dikembangkan dengan cara membantu siswa menjadi problem solver yang lebih baik. Untuk itu, guru harus menyediakan masalah (soal) yang memungkinkan siswa menggunakan keterampilan berfikir tingkat tingginya.
Download File :
Demikian yang dapat Blog Guru Madrasah bagikan kepada rekan guru semua, semoga hal ini bisa bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di madrasah bapak ibu guru sekalian.