Ice Breaking atau kegiatan hiburan adalah proses kegiatan peralihan situasi dari kondisi yang menjenuhkan, membosankan, menegangkan serta lainnya menjadi kondisi yang santai dan nyaman, dengan tujuan agar perhatian kembali tertuju pada materi yang diajarkan.
Ice breaking akan menjadi sebuah hal yang menarik saat penerima ice breaking tidak mengetahui alur dari ice breaking tersebut. Singkatnya ice breaking yang diberikan merupakan hal baru bagi para peserta ice breaking. Jika, penerima atau peserta ice breaking mengetahui alur ice breaking yang akan diberikan, maka ice breaking akan menjadi kurang segar saat diberikan dan tidak menimbulkan efek menghibur yang signifikan.
Ice Breaking sangat diperlukan oleh dalam proses pembelajaran karena ice breaking berperan sebagai pemberi energi tambahan. Memanfaatkan ice breaking sebagai selingan akan meningkatkan fokus pelajaran dari para siswa. Siswa yang jenuh memikirkan pelajaran akan merasa diberi sebuah ruang untuk sejenak berfikir ringan (melupakan sebentar pelajaran yang sedang diajarkan).
Hal seperti ini tentunya akan memberikan dampak yang positif bagi seorang siswa. Mengapa demikian? Karena siswa akan dibawa kedalam sebuah pemikiran yang tidak mereka terka-terka sebelumnya. Pemberian ice breaking akan menjadi sebuah hal yang baru dan segar bagi seorang siswa, namun jika ice breaking yang diberikan merupakan produk lama maka akan menjadikan hal yang membosankan. Karena pemirsanya sudah tentu bisa menerka hal yang akan terjadi selama ice breaking atau alur ice breaking tersebut sudah dibaca di awal sehingga menjadi tidak menarik.
Pendidik tentunya tidak menutup mata dan telinga mereka rapat-rapat, mereka tentu tahu bahwa kemampuan menyimak dan fokus peserta didiknya memiliki ketahanan yang terbatas. Artinya jika ambang batas ke kuatan mereka menyimak sudah selesai maka materi yang diberikan pun akan terbuang sia-sia dan siswa cenderung untuk tidak mampu menerima pelajaran lebih lanjut (berubah menjadi jenuh).
Pemberian ice breaking paling tepat diberikan pada waktu yang kritis, yaitu saat kondisi siswa mengalami kelelahan dan kejenuhan yang sangat tinggi. Kondisi ini terjadi biasanya saat mereka menerima pembelajaran yang sangat berat atau materi yang sulit, pelajaran pada waktu siang hari (mendekati pulang sekolah) dan kondisi lainnya. Kondisi-kondisi kritis seperti ini paling tepat untuk dihadirkan ice breaking.
Nah, jika bapak/ibu guru berminat untuk berlatih Ice Breaking, berikut beberapa Ice Breaking yang telah disusun oleh Bapak Ferdinal Laferdy dari Shafira Tama Edukasi, semoga dapat membatu guru-guru di Nusantara.
Unduh File :
Ice breaking akan menjadi sebuah hal yang menarik saat penerima ice breaking tidak mengetahui alur dari ice breaking tersebut. Singkatnya ice breaking yang diberikan merupakan hal baru bagi para peserta ice breaking. Jika, penerima atau peserta ice breaking mengetahui alur ice breaking yang akan diberikan, maka ice breaking akan menjadi kurang segar saat diberikan dan tidak menimbulkan efek menghibur yang signifikan.
Ice Breaking sangat diperlukan oleh dalam proses pembelajaran karena ice breaking berperan sebagai pemberi energi tambahan. Memanfaatkan ice breaking sebagai selingan akan meningkatkan fokus pelajaran dari para siswa. Siswa yang jenuh memikirkan pelajaran akan merasa diberi sebuah ruang untuk sejenak berfikir ringan (melupakan sebentar pelajaran yang sedang diajarkan).
Hal seperti ini tentunya akan memberikan dampak yang positif bagi seorang siswa. Mengapa demikian? Karena siswa akan dibawa kedalam sebuah pemikiran yang tidak mereka terka-terka sebelumnya. Pemberian ice breaking akan menjadi sebuah hal yang baru dan segar bagi seorang siswa, namun jika ice breaking yang diberikan merupakan produk lama maka akan menjadikan hal yang membosankan. Karena pemirsanya sudah tentu bisa menerka hal yang akan terjadi selama ice breaking atau alur ice breaking tersebut sudah dibaca di awal sehingga menjadi tidak menarik.
Bagaimana Cara Guru Memberikan Ice Breaking?
Kita akan berfokus pada ice breaking yang diberikan oleh guru. Sebenarnya kalau kita melihat di sekolah banyak sekali guru yang melakukan ice breaking dengan atau tanpa mereka sadari. Guru akan memberikan selingan ditengah-tengah kegiatan pembelajaran agar peserta didiknya kembali fokus kepada materi yang diajarkan.Pendidik tentunya tidak menutup mata dan telinga mereka rapat-rapat, mereka tentu tahu bahwa kemampuan menyimak dan fokus peserta didiknya memiliki ketahanan yang terbatas. Artinya jika ambang batas ke kuatan mereka menyimak sudah selesai maka materi yang diberikan pun akan terbuang sia-sia dan siswa cenderung untuk tidak mampu menerima pelajaran lebih lanjut (berubah menjadi jenuh).
Pemberian ice breaking paling tepat diberikan pada waktu yang kritis, yaitu saat kondisi siswa mengalami kelelahan dan kejenuhan yang sangat tinggi. Kondisi ini terjadi biasanya saat mereka menerima pembelajaran yang sangat berat atau materi yang sulit, pelajaran pada waktu siang hari (mendekati pulang sekolah) dan kondisi lainnya. Kondisi-kondisi kritis seperti ini paling tepat untuk dihadirkan ice breaking.
Nah, jika bapak/ibu guru berminat untuk berlatih Ice Breaking, berikut beberapa Ice Breaking yang telah disusun oleh Bapak Ferdinal Laferdy dari Shafira Tama Edukasi, semoga dapat membatu guru-guru di Nusantara.
Unduh File :
Ice Breaking For TeacherDemikian postingan dari Guru Madrasah mengenai Buku Ice Breaking For Teacher, Untuk Efektifitas Pembelajaran. Semoga bermanfaat...