Generasi muda selalu menjadi tumpuan harapan keberlanjutan dan peningkatan taraf hidup masyarakat, karena di tangan merekalah masa depan dirancang dan ditentukan. Di era kini, generasi yang tengah tumbuh berkembang adalah mereka yang termasuk ke dalam angkatan post millennial. Berbeda dengan generasi sebelumnya, para post millennial ini dikenal sebagai orang-orang yang ingin aktif berperan untuk melakukan perubahan, dan terus berupaya untuk menciptakan dunia yang lebih baik. Karakter yang seperti inilah yang menyebabkan generasi muda selalu tertantang untuk menciptakan inovasi-inovasi baru dalam menghadapi tantangan dan permasalahan yang ada di sekitarnya.
Pendidikan Kewirausahaan merupakan salah satu wadah untuk mengembangkan inovasi dan kreatifitas generasi muda. Sehubungan dengan hal tersebut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Pembinaan SMA memfasilitasi para siswa SMA/MA yang mempunyai minat dan bakat berwirausaha dan memulai usaha dengan basis ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui kegiatan Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI). Fasilitas yang diberikan dalam FIKSI meliputi pendidikan dan pelatihan kewirausahaan sosial, penyusunan rencana wirausaha (business plan), serta keberlanjutan usaha.
Pedoman ini disusun sebagai panduan dan referensi bagi para pihak yang ingin berpartisipasi aktif mengikuti kegiatan FIKSI 2019 ataupun ingin mengetahui pelaksanaan kegiatan FIKSI secara lebih mendalam.
Semoga pedoman ini dapat memberikan pengaruh positif dan inspirasi bagi rekan-rekan muda lainnya untuk terus menebarkan hal-hal positif. Majulah generasi Emas Indonesia melalui FIKSI.
Download File:
Pendidikan Kewirausahaan merupakan salah satu wadah untuk mengembangkan inovasi dan kreatifitas generasi muda. Sehubungan dengan hal tersebut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Pembinaan SMA memfasilitasi para siswa SMA/MA yang mempunyai minat dan bakat berwirausaha dan memulai usaha dengan basis ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui kegiatan Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI). Fasilitas yang diberikan dalam FIKSI meliputi pendidikan dan pelatihan kewirausahaan sosial, penyusunan rencana wirausaha (business plan), serta keberlanjutan usaha.
Pedoman ini disusun sebagai panduan dan referensi bagi para pihak yang ingin berpartisipasi aktif mengikuti kegiatan FIKSI 2019 ataupun ingin mengetahui pelaksanaan kegiatan FIKSI secara lebih mendalam.
Semoga pedoman ini dapat memberikan pengaruh positif dan inspirasi bagi rekan-rekan muda lainnya untuk terus menebarkan hal-hal positif. Majulah generasi Emas Indonesia melalui FIKSI.
A. Latar Belakang
Generasi muda selalu menjadi tumpuan harapan keberlanjutan dan peningkatan taraf hidup masyarakat, karena di tangan merekalah masa depan dirancang dan ditentukan. Di era kini, generasi yang tengah tumbuh berkembang adalah mereka yang termasuk ke dalam angkatan post millennial. Berbeda dengan generasi sebelumnya, para post millennial ini dikenal sebagai orang-orang yang ingin aktif berperan untuk melakukan perubahan, dan terus berupaya untuk menciptakan dunia yang lebih baik. Gambar 1 menunjukkan bagan yang menampilkan karakteristik khusus bagi tiap generasi, di mana Post Millennial disebut sebagai generasi yang adaptif.
Generasi Post-Millennial atau kerap juga disebut Generasi Z, iGeneration, Generasi Net atau Generasi Internet, memiliki karakteristik umum antara lain sebagai berikut:
a. Fasih Teknologi. Mereka adalah “generasi digital” yang mahir dan gandrung akan teknologi informasi dan berbagai aplikasi komputer. Mereka dapat mengakses berbagai informasi yang mereka butuhkan secara mudah dan cepat, baik untuk kepentingan pendidikan maupun kepentingan hidup kesehariannya.
b. Peka Sosial. Generasi post millennial sangat intens berkomunikasi dan berinteraksi dengan semua kalangan, khususnya dengan teman sebaya, baik melalui dunia maya (cyberhood) melalui berbagai situs jejaring, seperti Facebook dan Twitter, maupun melalui interaksi langsung dengan membuat komunitas-komunitas di dunia nyata (neighbourhood). Melalui interaksi dengan kedua saluran cyberhood dan neighbourhood ini, generasi post millennial mengekspresikan apa yang dirasakan dan dipikirkannya secara spontan. Mereka juga cenderung toleran terhadap perbedaan kultur, mendambakan keadilan, dan sangat peduli pada lingkungan.
c. Multitasking. Mereka terbiasa melakukan beragam aktivitas dalam satu waktu yang bersamaan. Mereka bisa membaca, berbicara, menonton, atau mendengarkan musik dalam waktu yang bersamaan. Mereka menginginkan segala sesuatunya dapat dilakukan dan berjalan serba cepat. Mereka tidak menginginkan hal-hal yang bertele-tele dan berbelit-belit.
Sementara itu, data pertumbuhan populasi menunjukkan proporsi jumlah penduduk usia produktif dan angkatan muda cenderung mendominasi, sehingga mengindikasi terjadinya “bonus demografi” bagi Indonesia pada tahun 2020-2030, di mana usia angkatan kerja (15-64 tahun) mencapai 70%; sementara 30% masuk ke usia tidak produktif, yaitu di bawah 14 tahun dan di atas 65 tahun (Presiden Joko Widodo, kumparan.com 7 Februari 2018). Sumber Daya Manusia (SDM) ini tentunya patut dilihat sebagai aset yang sangat berharga, karena energi dan segala potensinya yang dapat bermanfaat untuk turut membangun negeri ini. Dari sini jelas terlihat bahwa SDM ini perlu dibekali dengan asupan pendidikan dan keterampilan yang layak, dan sedapat mungkin memperoleh akses terhadap berbagai kesempatan untuk berkarya dan berprestasi, untuk mencegah agar jangan sampai “bonus demografi” ini justru menjadi “bencana demografi” di mana mayoritas populasi berusia produktif, namun dengan kualitas rendah yang hanya akan menjadi beban. Selain meningkatkan kualitas SDM ini, tantangan utama lain adalah menjaga agar situasi dan kondisi negara selalu dalam suasana kompetitif yang menyenangkan bagi generasi muda di seluruh pelosok negeri.
Masih menilik masa depan; bagaimana kekuatan ekonomi di masa mendatang? “Diproyeksikan, enam dari tujuh ekonomi terbesar dunia di tahun 2050 berasal dari negara berkembang yang dipimpin oleh China di puncak, India nomer dua, Indonesia nomor empat,” ungkap Kepala Ekonom PwC John Hawksworth. Data yang menunjukkan bahwa Indonesia akan menjadi negara dengan kekuatan ekonomi terbesar ke-4 dunia di tahun 2050 ini merupakan salah satu motivasi utama dalam mempersiapkan generasi penerus bangsa ini. Tahun 2050 adalah ketika para siswa peserta program ini akan berusia di kisaran 45-50 tahun, usia produktif yang matang, yang pada saat itu akan memegang tanggung jawab penuh terhadap penyelenggaraan, kemajuan, dan keberlangsungan pembangunan. Sehingga perlu disiapkan inisiatif dan program-program yang turut andil dalam mempersiapkan para pemimpin masa depan ini.
Generasi Post-Millennial atau kerap juga disebut Generasi Z, iGeneration, Generasi Net atau Generasi Internet, memiliki karakteristik umum antara lain sebagai berikut:
a. Fasih Teknologi. Mereka adalah “generasi digital” yang mahir dan gandrung akan teknologi informasi dan berbagai aplikasi komputer. Mereka dapat mengakses berbagai informasi yang mereka butuhkan secara mudah dan cepat, baik untuk kepentingan pendidikan maupun kepentingan hidup kesehariannya.
b. Peka Sosial. Generasi post millennial sangat intens berkomunikasi dan berinteraksi dengan semua kalangan, khususnya dengan teman sebaya, baik melalui dunia maya (cyberhood) melalui berbagai situs jejaring, seperti Facebook dan Twitter, maupun melalui interaksi langsung dengan membuat komunitas-komunitas di dunia nyata (neighbourhood). Melalui interaksi dengan kedua saluran cyberhood dan neighbourhood ini, generasi post millennial mengekspresikan apa yang dirasakan dan dipikirkannya secara spontan. Mereka juga cenderung toleran terhadap perbedaan kultur, mendambakan keadilan, dan sangat peduli pada lingkungan.
c. Multitasking. Mereka terbiasa melakukan beragam aktivitas dalam satu waktu yang bersamaan. Mereka bisa membaca, berbicara, menonton, atau mendengarkan musik dalam waktu yang bersamaan. Mereka menginginkan segala sesuatunya dapat dilakukan dan berjalan serba cepat. Mereka tidak menginginkan hal-hal yang bertele-tele dan berbelit-belit.
Sementara itu, data pertumbuhan populasi menunjukkan proporsi jumlah penduduk usia produktif dan angkatan muda cenderung mendominasi, sehingga mengindikasi terjadinya “bonus demografi” bagi Indonesia pada tahun 2020-2030, di mana usia angkatan kerja (15-64 tahun) mencapai 70%; sementara 30% masuk ke usia tidak produktif, yaitu di bawah 14 tahun dan di atas 65 tahun (Presiden Joko Widodo, kumparan.com 7 Februari 2018). Sumber Daya Manusia (SDM) ini tentunya patut dilihat sebagai aset yang sangat berharga, karena energi dan segala potensinya yang dapat bermanfaat untuk turut membangun negeri ini. Dari sini jelas terlihat bahwa SDM ini perlu dibekali dengan asupan pendidikan dan keterampilan yang layak, dan sedapat mungkin memperoleh akses terhadap berbagai kesempatan untuk berkarya dan berprestasi, untuk mencegah agar jangan sampai “bonus demografi” ini justru menjadi “bencana demografi” di mana mayoritas populasi berusia produktif, namun dengan kualitas rendah yang hanya akan menjadi beban. Selain meningkatkan kualitas SDM ini, tantangan utama lain adalah menjaga agar situasi dan kondisi negara selalu dalam suasana kompetitif yang menyenangkan bagi generasi muda di seluruh pelosok negeri.
Masih menilik masa depan; bagaimana kekuatan ekonomi di masa mendatang? “Diproyeksikan, enam dari tujuh ekonomi terbesar dunia di tahun 2050 berasal dari negara berkembang yang dipimpin oleh China di puncak, India nomer dua, Indonesia nomor empat,” ungkap Kepala Ekonom PwC John Hawksworth. Data yang menunjukkan bahwa Indonesia akan menjadi negara dengan kekuatan ekonomi terbesar ke-4 dunia di tahun 2050 ini merupakan salah satu motivasi utama dalam mempersiapkan generasi penerus bangsa ini. Tahun 2050 adalah ketika para siswa peserta program ini akan berusia di kisaran 45-50 tahun, usia produktif yang matang, yang pada saat itu akan memegang tanggung jawab penuh terhadap penyelenggaraan, kemajuan, dan keberlangsungan pembangunan. Sehingga perlu disiapkan inisiatif dan program-program yang turut andil dalam mempersiapkan para pemimpin masa depan ini.
Download Pedoman Kegiatan FIKSI SMA 2019
Selengkapnya mengenai susunan dan isi berkas Pedoman Kegiatan FIKSI (Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia) SMA 2019 ini silahkan bisa Anda unduh pada link di bawah ini:Download File:
Pedoman Kegiatan FIKSI SMA 2019
Demikian yang bisa kami sampaikan mengenai Pedoman Kegiatan FIKSI (Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia) SMA 2019. Semoga bisa bermanfaat.
Sumber: https://psma.kemdikbud.go.id
Sumber: https://psma.kemdikbud.go.id