Era digital harus direson oleh dunia pendidikan khususnya madrasah. Digitalisasi prinsipya adalah untuk memudahkan kerja, jangan malah menyulitkan. Karena itu kita perlu memperbaki sistem penilaian dengan Aplikasi Rapor Digital (ARD).
Demikan disampaikan Direktur Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam , A. Umar dalam arahannya memberikan pengantar dalam forum Group Discussion (FGD), Selasa (21/05) di Jakarta Pusat.
ARD yang telah diluncurkan dan diujicobakan pada tahun 2018, telah mendapatkan masukan dari praktisi guru dan kepala madrasah. Maka Direktorat KSKK Madrasah melalui Subdit Kurikulum dan Evaluasi mengadakan FGD untuk mengkaji hasil perbaikan dan kesiapan ARD. Jika sudah optimal segera disosialisasikan dan di-bimtek-kan ke seluruh madrasah di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
FGD dilaksanakan sehari tanggal 21 Mei 2019 di salah satu hotel di Kawasan Senen Jakarta Pusat. Kegiatan FGD diikuti oleh perwakilan Help Desk, proktor dan beberapa praktisi guru , kepala madrasah, perwakilan Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Provinsi DKI Jakarta perwakilan Widya Iswara (WI) Pusdiklat Kemenag RI dan unsur dari direktorat. Kegiatan langsung dipandu oleh Tim Pengembang Aplikasi untuk dikaji bersama-sama oleh peserta FGD dari semua aspek ARD secara komprehensif.
Dalam sambutannya Kasubdit Kurikulum dan Evaluasi Direktorat KSKK Madrasah Ahmad Hidayatullah menyampaikan laporan bahwa ujicoba ARD telah dimulai tahun 2018. Banyak sekali masukan maupun kritikan dari para praktisi. Tim dari Subdit Kurikulum dan Evaluasi menampung dan menindaklanjuti semua masukan tersebut dengan memperbaik sistem yang ada di ARD. Ke depan diharapkan ARD ini benar-benar membantu kerja guru dan praktisi madrasah dalam mengimput nilai dan mencetak raport secara digital.
"Memang banyak tantangan telah dihadapi tapi alhamdulillah hingga kini bisa dilewati. Semoga dalam forum FGD ini semua masukan dari praktisi dapat terakomodir dalam ARD," ujar Ahmad. Ditandaskan lagi, bahwa ke depan ARD bukan sekedar melayanai kemudahan dalam mencetak raport, namun dalam sistem ini ada sinkronisasi data, sebagai pangkalan data pembantu, dan yang penting lagi ada kejujuran dan integritas dalam memberikan penilaian kepada peserta didik dapat juga terpantau.
Di samping itu, Direktorat KSKK Madrasah sedang mengkaji kelayakan bangun rancang aplikasi Knowledge Store House (KSH), sebagai gudang pengetahuan bagi praktisi madrasah. KSH akan dirancang mencakup fitur Bank Soal Madrasah (BSM), Pangkalan Data Ujian Madrasah (PDUM), dan Sistem Informasi Kurkulum Madrasah (Sikurma) yang berisi semua regulasi dan kebijakan terkait implementasi kurikulum madrasah. Di dalam aplikasi ini diharapkan semua kebutuhan guru dalam proses pembelajaran disediakan, sehingga memudahkan kerja guru. Jadi era digital dan teknologi benar-benar memudahkan pekerjaan sehari-hari guru di madrasah.
sumber : http://pendis.kemenag.go.id
Demikan disampaikan Direktur Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam , A. Umar dalam arahannya memberikan pengantar dalam forum Group Discussion (FGD), Selasa (21/05) di Jakarta Pusat.
ARD yang telah diluncurkan dan diujicobakan pada tahun 2018, telah mendapatkan masukan dari praktisi guru dan kepala madrasah. Maka Direktorat KSKK Madrasah melalui Subdit Kurikulum dan Evaluasi mengadakan FGD untuk mengkaji hasil perbaikan dan kesiapan ARD. Jika sudah optimal segera disosialisasikan dan di-bimtek-kan ke seluruh madrasah di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
FGD dilaksanakan sehari tanggal 21 Mei 2019 di salah satu hotel di Kawasan Senen Jakarta Pusat. Kegiatan FGD diikuti oleh perwakilan Help Desk, proktor dan beberapa praktisi guru , kepala madrasah, perwakilan Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Provinsi DKI Jakarta perwakilan Widya Iswara (WI) Pusdiklat Kemenag RI dan unsur dari direktorat. Kegiatan langsung dipandu oleh Tim Pengembang Aplikasi untuk dikaji bersama-sama oleh peserta FGD dari semua aspek ARD secara komprehensif.
Dalam sambutannya Kasubdit Kurikulum dan Evaluasi Direktorat KSKK Madrasah Ahmad Hidayatullah menyampaikan laporan bahwa ujicoba ARD telah dimulai tahun 2018. Banyak sekali masukan maupun kritikan dari para praktisi. Tim dari Subdit Kurikulum dan Evaluasi menampung dan menindaklanjuti semua masukan tersebut dengan memperbaik sistem yang ada di ARD. Ke depan diharapkan ARD ini benar-benar membantu kerja guru dan praktisi madrasah dalam mengimput nilai dan mencetak raport secara digital.
"Memang banyak tantangan telah dihadapi tapi alhamdulillah hingga kini bisa dilewati. Semoga dalam forum FGD ini semua masukan dari praktisi dapat terakomodir dalam ARD," ujar Ahmad. Ditandaskan lagi, bahwa ke depan ARD bukan sekedar melayanai kemudahan dalam mencetak raport, namun dalam sistem ini ada sinkronisasi data, sebagai pangkalan data pembantu, dan yang penting lagi ada kejujuran dan integritas dalam memberikan penilaian kepada peserta didik dapat juga terpantau.
Di samping itu, Direktorat KSKK Madrasah sedang mengkaji kelayakan bangun rancang aplikasi Knowledge Store House (KSH), sebagai gudang pengetahuan bagi praktisi madrasah. KSH akan dirancang mencakup fitur Bank Soal Madrasah (BSM), Pangkalan Data Ujian Madrasah (PDUM), dan Sistem Informasi Kurkulum Madrasah (Sikurma) yang berisi semua regulasi dan kebijakan terkait implementasi kurikulum madrasah. Di dalam aplikasi ini diharapkan semua kebutuhan guru dalam proses pembelajaran disediakan, sehingga memudahkan kerja guru. Jadi era digital dan teknologi benar-benar memudahkan pekerjaan sehari-hari guru di madrasah.
sumber : http://pendis.kemenag.go.id