Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013 menyatakan bahwa satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah dapat melaksanakan Kurikulum Tahun 2006 paling lama sampai dengan tahun pelajaran 2019/2020. Ketentuan ini memberi kesempatan kepada sekolah untuk melakukan persiapan implementasi Kurikulum 2013.
Modul Manajemen Implementasi Kurikulum 2013 dikembangkan untuk memfasilitasi persiapan implementasi Kurikulum 2013 dari segi manajerial dan akademik. Modul ini disusun dengan mengembangkan kecakapan abad 21 dengan mengintegrasikan nilai- nilai utama Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), 4C/HOTS, dan literasi.
Literasi menjadi sarana peserta didik dalam mengenal, memahami, dan menerapkan ilmu yang diperoleh di sekolah. Literasi juga terkait dengan kehidupan peserta didik, baik di rumah maupun di lingkungan sekitarnya untuk menumbuhkan budi pekerti mulia. Kemampuan literasi ini merupakan dasar pengembangan bagi peserta didik untuk melek dalam berbagai hal. Pencapaian kompetensi peserta didik diukur melalui penilaian hasil belajar. Penilaian hasil belajar merupakan proses pengumpulan informasi/data tentang capaian belajar peserta didik. Penilaian tersebut dapat dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah. Kepala sekolah mengelola pendidik (guru) melakukan pemantauan proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan pengukuran pencapaian satu atau lebih Kompetensi Dasar (KD). Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) di Indonesia mengacu pada lima nilai utama, yakni (1) religius, (2) nasionalis, (3) mandiri, (4) gotong royong, (5) integritas (Kemdikbud, 2016). Implementasi PPK dapat dilakukan dengan tiga pendekatan utama, yaitu berbasis kelas, berbasis budaya sekolah, dan berbasis masyarakat. Ketiga pendekatan ini saling terkait dan merupakan satu kesatuan yang utuh. Pendekatan ini dapat membantu satuan pendidikan dalam merancang dan mengimplementasikan program dan kegiatan PPK.
Modul Manajemen Implementasi Kurikulum 2013 memfasilitasi Saudara untuk mampu membimbing guru dan kepala sekolah di sekolah binaan pada saat merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kurikulum secara efektif, sehingga dapat meningkatkan profesionalisme kepala sekolah dan guru dalam mengimplementasikan kurikulum untuk menciptakan proses pembelajaran yang mendidik, beragam, menyenangkan, sehingga dapat meningkatkan prestasi peserta didik. Dengan demikian, visi dan misi sekolah dapat dipahami serta dapat diwujudkan dalam sikap, perilaku, kebiasaan, kinerja, dan profil sekolah yang mengacu pada tuntutan masyarakat, yakni “Indonesia Baru: Cerdas dan Kompetitif”.
Modul Manajemen Implementasi Kurikulum 2013 terdiri atas tiga bagian. Bagian pertama berisi tentang penjelasan umum. Bagian kedua tentang Implementasi Kurikulum 2103 yang meliputi, yaitu (1) Analisis Dokumen SKL, KI, KD, IPK, Silabus, dan Perumusan IPK (2) Analisis Materi Pembelajaran, (3) Analisis Penerapan Model-model Pembelajaran (4) Perencanaan, Pelaksanaan, Pengolahan, dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar, (5) Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Bagian ketiga tentang Pengembangan Strategi Penyusunan Kurikulum 2013 yang meliputi dua topik, yaitu (6) Strategi Pengelolaan Implementasi Kurikulum 2013 dan (7) Strategi Penyempurnaan Buku KTSP. Strategi pembelajaran dalam modul ini menggunakan beberapa metode pembelajaran yaitu curah pendapat, diskusi kelompok, window shopping, studi kasus, praktik, simulasi, presentasi, dan tugas mandiri.
Setelah mempelajari modul ini, Saudara dapat mengimplementasikan hasil belajar tersebut dalam memantau, membimbing, dan menilai kinerja guru dan kepala sekolah di sekolah binaan dengan tetap mengintegrasikan literasi, kompetensi, dan karakter sebagai bekal keterampilan peserta didik agar mampu bersaing di abad 21.
Modul Manajemen Implementasi Kurikulum 2013 dikembangkan untuk memfasilitasi persiapan implementasi Kurikulum 2013 dari segi manajerial dan akademik. Modul ini disusun dengan mengembangkan kecakapan abad 21 dengan mengintegrasikan nilai- nilai utama Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), 4C/HOTS, dan literasi.
Literasi menjadi sarana peserta didik dalam mengenal, memahami, dan menerapkan ilmu yang diperoleh di sekolah. Literasi juga terkait dengan kehidupan peserta didik, baik di rumah maupun di lingkungan sekitarnya untuk menumbuhkan budi pekerti mulia. Kemampuan literasi ini merupakan dasar pengembangan bagi peserta didik untuk melek dalam berbagai hal. Pencapaian kompetensi peserta didik diukur melalui penilaian hasil belajar. Penilaian hasil belajar merupakan proses pengumpulan informasi/data tentang capaian belajar peserta didik. Penilaian tersebut dapat dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah. Kepala sekolah mengelola pendidik (guru) melakukan pemantauan proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan pengukuran pencapaian satu atau lebih Kompetensi Dasar (KD). Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) di Indonesia mengacu pada lima nilai utama, yakni (1) religius, (2) nasionalis, (3) mandiri, (4) gotong royong, (5) integritas (Kemdikbud, 2016). Implementasi PPK dapat dilakukan dengan tiga pendekatan utama, yaitu berbasis kelas, berbasis budaya sekolah, dan berbasis masyarakat. Ketiga pendekatan ini saling terkait dan merupakan satu kesatuan yang utuh. Pendekatan ini dapat membantu satuan pendidikan dalam merancang dan mengimplementasikan program dan kegiatan PPK.
Modul Manajemen Implementasi Kurikulum 2013 memfasilitasi Saudara untuk mampu membimbing guru dan kepala sekolah di sekolah binaan pada saat merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kurikulum secara efektif, sehingga dapat meningkatkan profesionalisme kepala sekolah dan guru dalam mengimplementasikan kurikulum untuk menciptakan proses pembelajaran yang mendidik, beragam, menyenangkan, sehingga dapat meningkatkan prestasi peserta didik. Dengan demikian, visi dan misi sekolah dapat dipahami serta dapat diwujudkan dalam sikap, perilaku, kebiasaan, kinerja, dan profil sekolah yang mengacu pada tuntutan masyarakat, yakni “Indonesia Baru: Cerdas dan Kompetitif”.
Modul Manajemen Implementasi Kurikulum 2013 terdiri atas tiga bagian. Bagian pertama berisi tentang penjelasan umum. Bagian kedua tentang Implementasi Kurikulum 2103 yang meliputi, yaitu (1) Analisis Dokumen SKL, KI, KD, IPK, Silabus, dan Perumusan IPK (2) Analisis Materi Pembelajaran, (3) Analisis Penerapan Model-model Pembelajaran (4) Perencanaan, Pelaksanaan, Pengolahan, dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar, (5) Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Bagian ketiga tentang Pengembangan Strategi Penyusunan Kurikulum 2013 yang meliputi dua topik, yaitu (6) Strategi Pengelolaan Implementasi Kurikulum 2013 dan (7) Strategi Penyempurnaan Buku KTSP. Strategi pembelajaran dalam modul ini menggunakan beberapa metode pembelajaran yaitu curah pendapat, diskusi kelompok, window shopping, studi kasus, praktik, simulasi, presentasi, dan tugas mandiri.
Setelah mempelajari modul ini, Saudara dapat mengimplementasikan hasil belajar tersebut dalam memantau, membimbing, dan menilai kinerja guru dan kepala sekolah di sekolah binaan dengan tetap mengintegrasikan literasi, kompetensi, dan karakter sebagai bekal keterampilan peserta didik agar mampu bersaing di abad 21.
Download Modul Manajemen Implementasi Kurikulum 2013 Jenjang SMP
Selengkapnya mengenai Modul Manajemen Implementasi Kurikulum 2013 Jenjang SMP (Modul Pengawas Sekolah) ini silahkan bisa anda unduh pada link di bawah ini:
Download File:
Modul Manajemen Implementasi Kurikulum 2013 Jenjang SMP
Demikian yang bisa kami sampaikan mengenai Modul Manajemen Implementasi Kurikulum 2013 Jenjang SMP (Modul Pengawas Sekolah). Semoga bermanfaat.