Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka telah meluncurkan Prasiaga sebagai tingkatan paling dini dalam pendidikannya pada Hari Pramuka Ke-58, Rabu, 14 Agustus 2019 yang lalu.
Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, Budi Waseso, menuturkan bahwa Prasiaga dicanangkan berdasarkan hasil evaluasi kepramukaan. Menurut Undang-Undang Gerakan Pramuka, tingkatan anggota Pramuka adalah Siaga, Penegak, Penggalang, dan Pandega.
“Yang paling mendasar sebenarnya adalah di PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), dari situ akan mulai ditanamkan nilai-nilai kepramukaan,” kata Kak Budi usai ziarah dan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu, 10 Agustus 2019, seperti dilansir Kantor Berita Antara.
Dia menambahkan bahwa Prasiaga nantinya akan dijalankan berupa pengenalan dan penanaman kecintaan terhadap Pramuka. Prasiaga PAUD yang diberikan untuk pramuka usia dini, berupa materi yang selayaknya diberikan untuk anak PAUD. Akan tetapi dalam hal ini, pemberi materi menyisipkan pengetahuan pramuka secara umum ke dalam materi yang biasa dilakukan. Misalnya sambil bermain dengan mengajar anak menggambar, bertepuk tangan, bernyanyi, bermain kerjasama, dan media bermain lain yang dapat memperkenalkan anak pada pramuka. Pengenalan Pramuka pada anak usia dini yang meliputi sejumlah model ini ditujukan dalam memenuhi delapan kecerdasan anak usia dini dan perangsangan perkembangan motorik serta perkembangan kognitifi anak usia dini.
Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, Budi Waseso, menuturkan bahwa Prasiaga dicanangkan berdasarkan hasil evaluasi kepramukaan. Menurut Undang-Undang Gerakan Pramuka, tingkatan anggota Pramuka adalah Siaga, Penegak, Penggalang, dan Pandega.
“Yang paling mendasar sebenarnya adalah di PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), dari situ akan mulai ditanamkan nilai-nilai kepramukaan,” kata Kak Budi usai ziarah dan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu, 10 Agustus 2019, seperti dilansir Kantor Berita Antara.
Dia menambahkan bahwa Prasiaga nantinya akan dijalankan berupa pengenalan dan penanaman kecintaan terhadap Pramuka. Prasiaga PAUD yang diberikan untuk pramuka usia dini, berupa materi yang selayaknya diberikan untuk anak PAUD. Akan tetapi dalam hal ini, pemberi materi menyisipkan pengetahuan pramuka secara umum ke dalam materi yang biasa dilakukan. Misalnya sambil bermain dengan mengajar anak menggambar, bertepuk tangan, bernyanyi, bermain kerjasama, dan media bermain lain yang dapat memperkenalkan anak pada pramuka. Pengenalan Pramuka pada anak usia dini yang meliputi sejumlah model ini ditujukan dalam memenuhi delapan kecerdasan anak usia dini dan perangsangan perkembangan motorik serta perkembangan kognitifi anak usia dini.
Metode pengenalan Pramuka dengan menggunakan lagu tentunya ditujukan untuk merangsang kecerdasan anak usia dini dalam menggunakan Bahasa pada setiap liriknya, merangsang kemampuan anak usia dini dalam menyanyikan lagu dan mendengarkan irama setiap liriknya, kemampuan dalam melakukan gerak tubuh yang dilakukan dengan gerak lagu, selain itu dalam lagu dapat diselipkan pengenalan angka pada lirik lagu.
Pengenalan Pramuka dengan lagu dapat merangsang kecerdasan kognisi anak usia dini yang menirukan lirik lagu-lagu pramuka dan kemudian dapat tertanam pada anak usia dini tentang makna-makna lagu tersebut. Selain itu, perkembangan motorik kasar anak usia dini dapat terlatih ketika mendengarkan dan melakukan gerak lagu. Pengenalan Pramuka dengan menggunakan tepuk dapat merangsang kecerdasan gerak kinestetik anak melalui tepukan tangan yang berirama.
Tepuk Pramuka dapat pula menstimulasi kecerdasan dalam mengenali angka. Selain itu, metode pengenalan dengan tepuk dapat merangsang perkembangan motorik kasar anak usia dini dan dapat mengembangkan kecerdasan kognitif melalui pola pikir yang statis.
Pengembangan/pembentukan karakter bangsa merupakan fondasi bagi keberlanjutan hidup berbangsa dan bernegara dan harus dilakukan sedini mungkin. Secara empirik, Praja muda karana atau biasa disebut pramuka memiliki pengalaman yang cukup panjang dalam melaksanakan pendidikan karakter melalui pendekatan bermain.
Prasiaga merupakan solusi praktis bagi penyelenggaraan Penguatan Pendidikan Karakter di satuan Pendidikan Anak Usia Dini dan di satuan komunitas Pramuka melalui pendekatan bermain. Hal ini sesuai dengan amanat PP No. 87 tahun 2017 pasal 1 butir 1 yang menyatakan bahwa Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) adalah gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi oleh hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga dengan pendekatan dan kerja sama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental.
Selanjutnya PPK dilaksanakan dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan karakter terutama meliputi nilai-nilai religius, jujur, toleran, disiplin, bekerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan bertanggungjawab.
Demikian informasi mengenai Pramuka Prasiaga Penidikan Anak Usia Dini yang dapat kami sampaikan. Semoga bermanfaat
Selanjutnya PPK dilaksanakan dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan karakter terutama meliputi nilai-nilai religius, jujur, toleran, disiplin, bekerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan bertanggungjawab.
Demikian informasi mengenai Pramuka Prasiaga Penidikan Anak Usia Dini yang dapat kami sampaikan. Semoga bermanfaat