Contoh Teks Khutbah Idul Adha 1444 H/2023 M: Komunikasi dalam Keluarga Melalui Kisah Nabi Ibrahim
Khutbah Idul Adha 1444 H |
Gurumadrsah.com - Pemerintah resmi menetapkan Idul Adha 2023 pada 29 Juni 2023 mendatang. Tentunya umat Muslim di seluruh dunia sangat menantikan datangnya salah satu hari besar Islam tersebut.
Saat melaksanakan sholat Ied, salah satu yang menjadi perhatian adalah Khutbah Idul Adha.
Terlebih bila kita yang diamanahi untuk menyampaikan Khutbah Idul Adha.
Dalam artikel ini memuat contoh teks Khutbah Idul Adha yang mungkin bisa menjadi salah satu referensi.
Materi dalam khutbah Idul Adha 1444 H/2023 M tersebut di antaranya menggambarkan kisah pengorbanan Nabi Ismail dan ayahnya, Nabi Ibrahim.
Kisah tersebut menjadi pelajaran bagi kita, salah satunya bagaimana membangun komunikasi dalam keluarga.
Untuk membahas lebih mendalam materi ini, berikut uraian khutbah Idul Adha 1444 H/2023 M berjudul Membangun Komunikasi yang Baik dalam Keluarga.
Khutbah Pertama
اللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ
اللهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَّأَصِيْلًا لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَ اللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ وَللهِ الْحَمْدُ. الْحَمْدُ للهِ الْحَمْدُ للهِ الْخَالِق
وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اَفْضَلِ الْخَلْقِ وَالْخَلَائِقِ
أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَنَّانُ. الَّذِيْ اَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِسْلَامِ وَالْاِيْمَانِ. وَ أَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اِلَى جَمِيْعِ الْاِنْسَانِ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِهِمْ اِلَى اٰخِرِ الزَّمَانِ. اَمَّا بَعْدُ فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يٰبُنَيَّ اِنِّيْٓ اَرٰى فِى الْمَنَامِ اَنِّيْٓ اَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرٰىۗ قَالَ يٰٓاَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُۖ سَتَجِدُنِيْٓ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ مِنَ الصّٰبِرِيْنَ
Jamaah Shalat Idul Adha yang dimuliakan Allah
Alhamdulillah, aneka nikmat telah kita diterima sehingga dapat berkumpul di masjid untuk melaksanakan shalat Idul Adha. Demikian pula kita dapat bertemu kembali dengan tetangga dan sahabat yang sangat jarang ditemui lantaran kesibukan masing-masing. Semoga sejumlah kebaikan yang diterima saat ini akan menambah takwallah yakni kemampuan kita menjalankan perintah dan menjauhi yang dilarang, amin ya rabbal alamin.
Hadirin yang Berbahagia
Hari ini, 10 Dzulhijjah, merupakan hari yang sangat mulia, hari yang sarat akan ibadah beserta keutamaan-keutamaannya. Saudara-saudara kita tengah melaksanakan ibadah haji di Makkah, sedangkan kita menjalankan shalat Idul Adha. Di hari ini, kita juga diperintahkan untuk menyembelih hewan kurban.
Jamaah yang Berbahagia
Hari Raya Idul Adha tidak akan bisa terlepaskan dari sebuah kisah ribuan tahun lalu, saat Nabi Ibrahim AS diberi cobaan yang sangat berat. Di usianya yang menginjak 86 tahun, ia begitu senang karena dikaruniai seorang anak yang sangat salih sebagaimana yang ia panjatkan dalam doanya: "Rabbi hab lii minasshalihin" yang maknanya: Duhai Tuhanku, karuniakanlah bagiku keturunan yang salih.
Allah SWT pun mengabulkannya dengan menciptakan Nabi Ismail AS melalui rahim Siti Hajar.
Namun, saat putra yang begitu ia cintai beranjak besar, diperintahkan melalui sebuah mimpi untuk mengorbankannya. Dalam suatu hadits Nabi Muhammad SAW, disebutkan bahwa mimpi bagi seorang nabi merupakan wahyu. Namun, pada mulanya, Ibrahim ragu dengan perintah tersebut. Akan tetapi, mimpi tersebut berulang kembali pada malam berikutnya. Dengan begitu, ia yakin bahwa mimpi tersebut merupakan perintah yang harus ditaati.
Kisah inipun termuat dalam dalam Al-Qur’an surat As-Shaffat ayat 102 sebagai berikut:
فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يٰبُنَيَّ اِنِّيْٓ اَرٰى فِى الْمَنَامِ اَنِّيْٓ اَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرٰىۗ قَالَ يٰٓاَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُۖ سَتَجِدُنِيْٓ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ مِنَ الصّٰبِرِيْنَ
Artinya: Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu! Ia menjawab: Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, insyaallah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.
Jamaah yang Dimuliakan Allah SWT
Ayat tersebut memberikan pelajaran penting bagi kita mengenai sikap yang ditunjukkan Nabi Ibrahim. Ia menunjukkan cara berkomunikasi yang baik dengan tidak tiba-tiba langsung mengeksekusi putranya. Dengan tenang, ia menceritakan duduk perkaranya, apa yang telah dialaminya, dan perintah yang ia terima melalui mimpi tersebut. Ia pun meminta pertimbangan atas perintah tersebut kepada putranya. Sementara itu, sebagai anak yang salih, Nabi Ismail menurut dan pasrah akan perintah tersebut.
Demikian contoh teks khutbah Idul Adha 1444 H/2023, dikutip dari NU Online Jatim. Semoga bermanfaat buat para pembaca gurumadrasah.com...
Demikian contoh teks khutbah Idul Adha 1444 H/2023, dikutip dari NU Online Jatim. Semoga bermanfaat buat para pembaca gurumadrasah.com...
×
BACA DULU!
Mohon maaf jika ada pembatasan akses beberapa file google drive di web ini, dan saat ini kami belum bisa memberikan aksesnya. Terima kasih atas kunjungannya di blog Guru Madrasah.
Mohon maaf jika ada pembatasan akses beberapa file google drive di web ini, dan saat ini kami belum bisa memberikan aksesnya. Terima kasih atas kunjungannya di blog Guru Madrasah.
image quote pre code