Pedoman Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI) ke-19 Jenjang Perguruan Tinggi
Pedoman KJI 2024 |
Gurumadrasah.com - Sebagai infrastruktur dari jaringan jalan, jembatan merupakan bagian dari alat peningkatan aktifitas perekonomian baik dalam skala daerah maupun nasional. Pembangunan jembatan sangat membutuhkan pertimbangan ekonomis, teknis termasuk metode konstruksinya. Di sisi lain kebutuhan untuk membangun infrastruktur jembatan selalu meningkat sejalan dengan meningkatnya kebutuhan dan perkembangan tingkat perekonomian bangsa. Variasi infrastruktur jembatan sangat luas, baik ditinjau dari fungsi, material, bentang maupun tipe strukturnya.
Dengan kompleksitas tersebut seorang professional di bidang pembangunan jembatan harus mampu mengetahui dan memahami secara komprehensif proses dan komponennya agar jembatan yang dirancang dan kemudian dibangun dapat berfungsi optimal serta dapat relatif mudah dikerjakan sampai pada tahap perawatannya nanti.
Pada tahun 2024 ini, akan diselenggarakan kembali ajang Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI) ke-18. Kompetisi ini merupakan rangkaian kegiatan tahunan dari kompetisi serupa dengan nama semula ”Kompetisi Jembatan Baja Indonesia (KJBI)” yang diawali pada tahun 2005 oleh Politeknik Negeri Jakarta (PNJ). Kategori jembatan yang dilombakan pada KJBI 2005 hanya jembatan jalan raya rangka baja.
Kegiatan ini pada awalnya merupakan gagasan ini muncul dari dosen konstruksi jembatan PNJ. Pada tahun-tahun berikutnya kegiatan ini dilanjutkan dan berubah nama menjadi ”Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI)”. Kegiatan KJBI 2005 (pertama) dan KJI tahun selanjutnya telah diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (DITLITABMAS) bekerjasama dengan Politeknik Negeri Jakarta. Kegiatan KBGI (2005) dan KJI 2006-2007-2008 tersebut telah diselenggarakan dengan mengikutsertakan 12 (dua belas) tim terseleksi dan mengambil tempat di Balairung Universitas Indonesia dan Kampus Politeknik Negeri Jakarta. KJI ke-5 tahun 2009 dikembangkan dengan melombakan Kategori Jembatan Bentang Panjang dengan menyertakan total 24 (dua puluh empat) tim terseleksi dan pelaksanaan di Kampus Politeknik Negeri Jakarta (PNJ), Depok.
Berturut-turut, KJI ke-6 diselenggarakan di Politeknik Negeri Jakarta, KJI ke7 diselenggarakan di Universitas Indonesia, KJI ke-8 di Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya, KJI ke-9 di Universitas Brawijaya, KJI ke-10 Universitas Muhammadiyah Malang, KJI ke-11 Universitas Kristen Maranatha, KJI ke-12 Politeknik Negeri Sriwijaya, KJI ke-13 Politeknik Negeri Malang.
Pada KJI ke-10, konstruksi jembatan dibuat dengan 3 (tiga) jenis bahan, yang pertama jembatan berbahan baja, dengan berbentuk struktur rangka, jembatan berbahan beton ringan, dengan bentuk struktur jembatan gelagar, dan untuk model jembatan bentang panjang pejalan kaki menggunakan model jembatan busur Vierendeel dengan material rotan. Fungsi Jembatan Baja adalah untuk lalu-lintas umum dan dibuat dua lajur, sedangkan Jembatan Gelagar dan Jembatan Bentang Panjang (Jembatan Busur) berfungsi sebagai jembatan pejalan kaki. KJI ke-11 tahun 2016 diselenggarakan di Universitas Kristen Maranatha, Bandung, diikuti sejumlah 10 tim peserta kategori model jembatan busur rotan pejalan kaki, 8 tim peserta kategori jembatan rangka baja, dan 8 tim peserta kategori jembatan canai dingin.
Pada KJI ke-12, diperlombakan kategori jembatan berbahan baja canai dingin dan pembuatan jembatan akan dilakukan dengan ukuran sebenarnya. Sedangkan untuk Jembatan Bentang Panjang tetap menggunakan konfigurasi struktur Vierendeel dengan material rotan dan dirakit di tempat. Pada KJI ke-13, diselenggarakan di Politeknik Negeri Malang, diikuti 24 tim peserta yang meliputi 8 tim pada kategori Jembatan Rangka Baja jalan raya, 8 tim pada kategori Jembatan Rangka Baja Canai Dingin Pejalan Kaki, dan 8 tim pada kategori model Jembatan Bentang Panjang (Jembatan Busur) Pejalan Kaki.
Pada KJI ke-14, diselenggarakan di Politeknik Negeri Ujung Pandang, diikuti 22 (dua puluh dua) tim yang mewakili 7 (delapan) Jembatan Rangka Baja jalan raya, 7 (delapan) model Jembatan Pejalan Kaki Canai Dingin, dan 8 (delapan) model Jembatan Bentang Panjang (Jembatan Busur) Pejalan Kaki. KJI ke-15 diselenggarakan di Politeknik Negeri Jakarta, diikuti 24 (dua puluh empat) tim yang mewakili 8 (delapan) Jembatan Rangka Baja Jalan Raya Berskala , 8 (delapan) Jembatan Model Pelengkung, dan 8 (delapan) Jembatan Model Cable Stay.
KJI ke-16 diselenggarakan di Politeknik Negeri Pontianak, diikuti 16 (enambelas) tim yang mewakili 8 (delapan) Jembatan Model Rangka Baja dan 8 (delapan) Jembatan Model Pelengkung.
KJI ke-17 diselenggarakan di Universitas Pembangunan Jaya, diikuti 16 (enambelas) tim yang mewakili 8 (delapan) Jembatan Model Rangka Baja dan 8 (delapan) Jembatan Model Pelengkung. KJI ke-18 diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, diikuti 18 (delapan belas) tim yang mewakili 8 (delapan) Jembatan Model Rangka Baja dan 10 (sepuluh) Jembatan Model Pelengkung.
Pada Kompetisi Jembatan Indonesia ke-19 (KJI XIX) tahun 2024 diselenggarakan pada 5 s.d. 8 September 2024. Pada KJI XIX yang diselenggarakan oleh Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) Puspresnas direncanakan akan mengikutkan sejumlah 18 (delapan belas) tim yang mewakili 8 (delapan) jembatan rangka baja berskala, dan 10 (sepuluh) jembatan model pelengkung.
Ketentuan lomba didasarkan atas evaluasi terhadap proposal teknis, presentasi dan pelaksanaan pembangunan model jembatan di lapangan. Kompetisi dalam membangun prototype didasarkan atas hasil rancangan yang ditulis pada proposal teknis. Peserta adalah tim yang secara resmi ditugaskan oleh Perguruan Tinggi di Indonesia. Kompetisi terbuka bagi semua Perguruan Tinggi di Indonesia, baik disiplin ilmu teknik sipil maupun disiplin ilmu lainnya yang terkait dengan pembuatan jembatan.
Kegiatan ini pada awalnya merupakan gagasan ini muncul dari dosen konstruksi jembatan PNJ. Pada tahun-tahun berikutnya kegiatan ini dilanjutkan dan berubah nama menjadi ”Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI)”. Kegiatan KJBI 2005 (pertama) dan KJI tahun selanjutnya telah diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (DITLITABMAS) bekerjasama dengan Politeknik Negeri Jakarta. Kegiatan KBGI (2005) dan KJI 2006-2007-2008 tersebut telah diselenggarakan dengan mengikutsertakan 12 (dua belas) tim terseleksi dan mengambil tempat di Balairung Universitas Indonesia dan Kampus Politeknik Negeri Jakarta. KJI ke-5 tahun 2009 dikembangkan dengan melombakan Kategori Jembatan Bentang Panjang dengan menyertakan total 24 (dua puluh empat) tim terseleksi dan pelaksanaan di Kampus Politeknik Negeri Jakarta (PNJ), Depok.
Berturut-turut, KJI ke-6 diselenggarakan di Politeknik Negeri Jakarta, KJI ke7 diselenggarakan di Universitas Indonesia, KJI ke-8 di Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya, KJI ke-9 di Universitas Brawijaya, KJI ke-10 Universitas Muhammadiyah Malang, KJI ke-11 Universitas Kristen Maranatha, KJI ke-12 Politeknik Negeri Sriwijaya, KJI ke-13 Politeknik Negeri Malang.
Pada KJI ke-10, konstruksi jembatan dibuat dengan 3 (tiga) jenis bahan, yang pertama jembatan berbahan baja, dengan berbentuk struktur rangka, jembatan berbahan beton ringan, dengan bentuk struktur jembatan gelagar, dan untuk model jembatan bentang panjang pejalan kaki menggunakan model jembatan busur Vierendeel dengan material rotan. Fungsi Jembatan Baja adalah untuk lalu-lintas umum dan dibuat dua lajur, sedangkan Jembatan Gelagar dan Jembatan Bentang Panjang (Jembatan Busur) berfungsi sebagai jembatan pejalan kaki. KJI ke-11 tahun 2016 diselenggarakan di Universitas Kristen Maranatha, Bandung, diikuti sejumlah 10 tim peserta kategori model jembatan busur rotan pejalan kaki, 8 tim peserta kategori jembatan rangka baja, dan 8 tim peserta kategori jembatan canai dingin.
Pada KJI ke-12, diperlombakan kategori jembatan berbahan baja canai dingin dan pembuatan jembatan akan dilakukan dengan ukuran sebenarnya. Sedangkan untuk Jembatan Bentang Panjang tetap menggunakan konfigurasi struktur Vierendeel dengan material rotan dan dirakit di tempat. Pada KJI ke-13, diselenggarakan di Politeknik Negeri Malang, diikuti 24 tim peserta yang meliputi 8 tim pada kategori Jembatan Rangka Baja jalan raya, 8 tim pada kategori Jembatan Rangka Baja Canai Dingin Pejalan Kaki, dan 8 tim pada kategori model Jembatan Bentang Panjang (Jembatan Busur) Pejalan Kaki.
Pada KJI ke-14, diselenggarakan di Politeknik Negeri Ujung Pandang, diikuti 22 (dua puluh dua) tim yang mewakili 7 (delapan) Jembatan Rangka Baja jalan raya, 7 (delapan) model Jembatan Pejalan Kaki Canai Dingin, dan 8 (delapan) model Jembatan Bentang Panjang (Jembatan Busur) Pejalan Kaki. KJI ke-15 diselenggarakan di Politeknik Negeri Jakarta, diikuti 24 (dua puluh empat) tim yang mewakili 8 (delapan) Jembatan Rangka Baja Jalan Raya Berskala , 8 (delapan) Jembatan Model Pelengkung, dan 8 (delapan) Jembatan Model Cable Stay.
KJI ke-16 diselenggarakan di Politeknik Negeri Pontianak, diikuti 16 (enambelas) tim yang mewakili 8 (delapan) Jembatan Model Rangka Baja dan 8 (delapan) Jembatan Model Pelengkung.
KJI ke-17 diselenggarakan di Universitas Pembangunan Jaya, diikuti 16 (enambelas) tim yang mewakili 8 (delapan) Jembatan Model Rangka Baja dan 8 (delapan) Jembatan Model Pelengkung. KJI ke-18 diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, diikuti 18 (delapan belas) tim yang mewakili 8 (delapan) Jembatan Model Rangka Baja dan 10 (sepuluh) Jembatan Model Pelengkung.
Pada Kompetisi Jembatan Indonesia ke-19 (KJI XIX) tahun 2024 diselenggarakan pada 5 s.d. 8 September 2024. Pada KJI XIX yang diselenggarakan oleh Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) Puspresnas direncanakan akan mengikutkan sejumlah 18 (delapan belas) tim yang mewakili 8 (delapan) jembatan rangka baja berskala, dan 10 (sepuluh) jembatan model pelengkung.
Ketentuan lomba didasarkan atas evaluasi terhadap proposal teknis, presentasi dan pelaksanaan pembangunan model jembatan di lapangan. Kompetisi dalam membangun prototype didasarkan atas hasil rancangan yang ditulis pada proposal teknis. Peserta adalah tim yang secara resmi ditugaskan oleh Perguruan Tinggi di Indonesia. Kompetisi terbuka bagi semua Perguruan Tinggi di Indonesia, baik disiplin ilmu teknik sipil maupun disiplin ilmu lainnya yang terkait dengan pembuatan jembatan.
Download Pedoman Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI) ke-19 Jenjang Perguruan Tinggi
Selengkapnya mengenai Pedoman Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI) ke-19 Jenjang Perguruan Tinggi ini dapat dinunduh DISINI
Demikian mengenai Pedoman Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI) ke-19 Jenjang Perguruan Tinggi. Semoga bermanfaat..
×
BACA DULU!
Mohon maaf jika ada pembatasan akses beberapa file google drive di web ini, dan saat ini kami belum bisa memberikan aksesnya. Terima kasih atas kunjungannya di blog Guru Madrasah.
Mohon maaf jika ada pembatasan akses beberapa file google drive di web ini, dan saat ini kami belum bisa memberikan aksesnya. Terima kasih atas kunjungannya di blog Guru Madrasah.
image quote pre code